SELAMAT DATANG DI BLOG MUHBIB ABDUL WAHAB

4 Apr 2010

Mengapa Terkadang Mahasiswa Gagal Menyelesaikan Studi?

Para mahasiswa yang saya apresiasi, Anda perlu mengetahui mengapa terkadang –bahkan tidak sedikit— mahasiswa gagal total (gatot) dalam penyelesaian studi. Survey membuktikan bahwa ada beberapa penyebabnya. Jika Anda ingin sukses dan husnul khatimah dalam studi di FITK UIN Jakarta, maka hindari atau jauhi penyebab kegagalan studi sebagai berikut:

1. Ketidakmampuan mahasiswa dalam menentukan tujuan yang hendak dicapai. Hal ini, antara lain, disebabkan oleh kurangnya niat/i’tikad, lemahnya komitmen studi, dan minimnya informasi tentang orientai studi di kampus. Orientasi dan target akhir studi kemudian menjadi tidak jelas. Kuliah malas; di dalam kelas terlihat lemas, diskusi belum selesai sudah berkemas-kemas, dan mandinya sering kramas... ! he he he

2. Akibatnya, yang bersangkutan tidak fokus dalam kuliah dan tidak mampu menentukan skala prioritas. Misalnya, mana yang harus diutamakan antara aktif kuliah, aktif di organisasi intra maupun ekstra, atau aktif berkarir. Tidak jarang, gara-gara sibuk berorganisasi (bahkan menjadi aktivis demonstrasi) kuliahnya menjadi terbengkalai. Ketidakfokusan sering juga terjadi menjelang akhir studi. Kuliah, PPKT, dan Ujian Komprehensif sudah lulus, tetapi skripsi tidak digarap dengan fokus dan intens... sehingga terkadang terlena, lebih-lebih jika yang bersangkutan sudah mulai dapat pekerjaan dan merasakan ”gurihnya” honorarium dari jerih payahnya bekerja!

3. Ketidakefektifan dalam menggunakan pola atau gaya belajar yang mengantarkan kepada tujuan. Pilihlah pola dan disiplin belajar sesuai dengan kegemaran/ kenyamanan Anda. Boleh membaca sambil mendengarkan musik, belajar sambil ”ngemil”, dsb. asalkan menurut Anda itu efektif.

4. Ketidakmampuan mahasiswa dalam beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang sangat cepat dan pesat. Perubahan paradigma belajar di perguruan tinggi yang tidak sama seperti di sekolah menengah atas (MA, SMU, dan yang sederajat) terkadang menjadi kendala utama dalam penyesuaian diri. Karena itu, pelajari dan konsultasikan (kepada dosen penasehat akademik Anda) teknik membaca cepat dan efektif, teknik menulis makalah, teknik efektif mengikuti perkuliahan, teknik mempresentasikan makalah, dan sebagainya.

5. Ketidakmampuan memenej waktu, dana, tenaga, dan penentuan prioritas kegiatan. Karena itu, Anda harus tahu mana yang KEGIATAN TERPENTING (Ahamm nasyath), yang Penting (muhimm), kurang penting (qalil al-ahammiyah), dan tidak penting (ghair muhimm). Demikian pula, Anda harus cepat mengambil keputusan: mana pekerjaan yang harus diselesaikan saat/hari ini, nanti malam, dan yang harus tuntas besok pagi, lusa, atau minggu depan...! La tu’akhkhir ’amalaka al-yaum ila al-ghadi!

6. Rendahnya motivasi, semangat, dan gairah studi. Meski hal ini cukup komplek, tetapi Anda harus bisa meyakinkan diri Anda (bisa melalui diskusi, konsultasi, baca buku, mengikuti acara/training motivasi, dsb.) bahwa Man jadda wajada (siapa yang sungguh-sungguh, belajar dengan tekun dan serius, pasti berhasil)!

7. Kurangnya ketahanan dan kekuatan spiritual dari dalam diri sendiri dan orang lain, terutama orang tua dan guru/dosen. Membiasakan shalat malam (tahajjud), shalat dhuha dan berdo’a serta minta didoakan orang tua dan guru/dosen agar mendapat kemudahan, kelancaran, keberkahan, dan kesuksesan dalam studi merupakan upaya mulia untuk tidak gagal dalam studi.

Ingat, studi Anda perlu dijalani dengan 5 kesalehan: (1) shalih al-niyyah (kesalehan niat atau niatnya benar), (2) shalih al-’ibadah (kesalehan ibadah atau ibadahnya baik dan khusyu’), (3) shalih al-kaifiyyah (kesalehan metode atau cara studinya benar), (4) shalih al-ghayah (kesalehan tujuan atau tujuannya benar/mulia), dan (5) shalih al-wasilah (kesalehan media atau medianya baik dan efektif). Selamat menghindari penyebab ”GATOT” dalam studi menuju kesuksesan sejati... Kesuksesan Anda adalah kesuksesan kami dan kita semua!!!

Salam sukses dari Pudek Bidang Kemahasiswaan FITK,

Muhbib Abdul Wahab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar